Friday, 21 June 2013

SBY Setuju Pengungsi Syiah Sampang Diusir

Pengantar blogger:

Kecurigaan saya bahwa penghargaan World Statesman Award yang diterima SBY dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), merupakan "inisiasi" masuknya SBY ke dalam "kelompok elit" penyembah dajjal tampaknya mulai terbukti. Salah satu ciri anggota kelompok ini adalah suka memberikan sesembahan kepada dajjal dalam bentuk tindakan-tindakan keji. Termasuk di antaranya menaikkan harga BBM dan menganiaya para pengungsi Sampang yg telah hidup menderita  selama bertahun-tahun. Padahal selama ini pemerintah sudah terlalu banyak menganiaya mereka dengan malarikan diri dari taggungjawab atas mereka.

ACF didirikan oleh pemuka agama yahudi (rabbi) Arthur Schneier pada tahun 1965. Tampak dalam gambar di atas bersama SBY adalah para "gembong" zionisme termasuk Henry Kissinger (kanan)


***
Tak sampai sebulan setelah Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menerima pengharagaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) atas keberhasilannya membina dan menciptakan harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia, sudah terlihat yang diciptakan oleh SBY sebenarnya adalah intoleransi, bukan toleransi. Yang dipelihara oleh SBY sebenarnya adalah kekerasan dan pemaksaan bukan perdamaian dan ketenangan

Gedung Olah Raga (GOR) Sampang hari ini menjadi saksi dan bukti hal di atas. Setelah tempat tinggal yang mereka huni bertahun-tahun lamanya dibakar dan terpaksa mengungsi di Gedung Olah Raga (GOR) sampang tanpa kelayakan bantuan dan perhatian Pemerintah Daerah dan Pusat, kini para pengungsi yang menderita namun tegar ini dipaksa harus gedung yang menampung mereka. Dengan alasan akan diadakannnya istighasah oleh beberapa kiai di sampang, Pihak pemkab Sampang dibantu aparat kepolisian melakukan pengusiran dan evakuasi paksa di GOR. Para wanita tua dan muda ditarik paksa oleh aparat polisi. Barang-barang pribadi mereka sudah diangkut. Aparat menakuti pengungsi GOR bila tdk mau meninggalkan GOR maka massa istighosah akan memaksa masuk dan melakukan pengusiran.

“Saat ini, barang-barang pengungsi sudah diangkut paksa ke dlm truk, Iklil (koordinator pengungsi syiah sampang) sudah dievakuasi keluar GOR dlm keadaan pingsan,” ujar seorang jurnalis yang hadir di lokasi dan melihat langsung keberingasan pihak aparat dan kepolisian yang seharusnya mengayomi dan melindungi rakyatnya. Melihat update terakhir di GOR hari ini tidak ada harapan yg tersisa dari para pengungsi untuk Pemerintah Pusat, Pemprov Jatim dan Pemkab Sampang bagi penyelesaian manusiawi dan konstitusional. Namun para pengungsi tetap menolak evakuasi paksa meski tidak melakukan perlawanan.

Tangis, rintihan dan jeritan dan apara orangtua dan anak-anak tumpah mengiringi upaya pengusiran. Jika malam ini mereka tidak keluar GOR mereka diancam akan dibunuh oleh massa diluar.

http://regional.kompasiana.com/2013/06/20/sby-setuju-pengungsi-syiah-sampang-diusir-570634.html

No comments: