Pemberontak Syria akhirnya mengakui telah mengalami kekalahan di medan perang al Qusayr menyusul pernyataan resmi militer Syria bahwa mereka berhasil menguasai sepenuhnya kota Al Qusayr dan wilayah-wilayah sekitarnya. Kejatuhan tempat ini diperkirakan akan menimbulkan efek domino jatuhnya seluruh kekuatan pemberontak di provinsi Homs.
Sejak menguasai kota ini pada bulan Februari tahun lalu, pemberontak mendapatkan keuntungan strategis berupa jalur logistik yang berasal dari perbatasan Lebanon yang hanya berjarak 10 km di sebelah barat kota ini. Sebaliknya kota ini juga sangat strategis bagi pemerintah karena menghubungkan Damaskus dengan kawasan pantai Laut Tengah dimana terletak wilayah yang mayoritas dihuni oleh penduduk pengikut sekte Alawi pendukung kuat Presiden Bashar al Assad.
"Benar kawan, ini adalah putaran dimana kami mengalami kekalahan," demikian pernyataan resmi kelompok pemberontak General Commission of the Syrian Revolution di akun Facebook mereka. Namun mereka bertekad akan meneruskan perlawanan melawan "ribuan tentara bayaran dari Lebanon", merujuk pada milisi-milisi Hizbollah yang kini menguasai Al Qusayr bersama pasukan pemerintah Syria.
Sebelumnya pada hari Rabu (5/6) televisi Syria mengumumkan bahwa tentara Syria berhasil "menguasai penuh" kawasan strategis al Qusayr setelah melakukan offensif hebat selama hampir 3 minggu bersama milisi-milisi Hizbollah.
"Tentara Syria menguasai penuh wilayah al-Qusayr di Provinsi Homs setelah membunuh sejumlah besar teroris dan menawan sejumlah besar lainnya," demikian laporan televisi Syria.
LSM bentukan inteligen Inggris yang selama ini menjadi corong pemberontakan Syria, "Observatory", juga mengkonfirmasi kejatuhan Al Qusayr.
"Tentara pemerintah dan Hezbollah telah berhasil mengambil alih Qusayr setelah melakukan pemboman hebat atas kota itu semalaman. Para pemberontak telah menarik diri ke wilayah lain karena kekurangan amunisi," tulis "Observatory".
Kantor berita resmi Syria SANA menyatakan bahwa "tentara pemerintah telah memulihkan kembali keamanan di kota Qusayr". Sedangkan media resmi Hizbollah televisi Al-Manar, menyebutkan para pemberontak melarikan diri ke utara di sekitar desa Dabaa dan Buweida Al-Sharqiya. "Observatory" menyebutkan bahwa pertempuran masih berlangsung di desa Dabaa dan Buweida Al-Sharqiya, yang kini menjadi wilayah terakhir pemberontak di wilayah al Qusayr.
SANA melaporkan bahwa tentara pemerintah berhasil menemukan sejumlah besar terowongan bawah tanah yang selama ini digunakan pemberontak sebagai tempat persembunyian. "Mereka melakukan penyerahan diri secara besar-besaran," tulis SANA.
SANA juga menyebutkan bahwa tentara terus melakukan pembersihan atas kota al Qusayr dimana mereka berhasil menjinakkan sejumlah besar bom yang dipasang para teroris di rumah-rumah dan jalan-jalan untuk menghambat kemajuan pasukan pemerintah.
REF:
"UPDATE: Syria rebels say they have lost battle for Qusayr"; Dow Jones Newswires; 5 Juni 2013
No comments:
Post a Comment