Sunday, 30 June 2013

QARDHAWI, SANG ULAMA TAKFIRI

A Nizami

Kabar Islam, 5 April 2013
========

Menurut Yusuf Qaradhawi, siapa pun yang berada di pihak Presiden Syria Bashar al Assad, entah itu militer, sipil, ulama, orang-orang bodoh harus dibunuh.

Kalau Qaradhawi memfatwa mati Assad sebagaimana dia memfatwa mati Qaddafi, masih dimaklumi, tapi dia memfatwa mati SEMUA PENDUKUNG ASSAD termasuk sipil, ULAMA, dan orang2 awam yang justru sebagian besar adalah Muslim Sunni seperti Syekh Al Buthi (ulama besar Syria yang dihormati umat Islam se-dunia termasuk Indonesia). Jadi tindakan Qaradhawi itu kekeliruan yang fatal yang harus dikoreksi. Tidak boleh dibiarkan/didiamkan karena menyangkut nyawa banyak manusia.

Entah benar atau tidak, yang jelas banyak ulama seperti Syeikh Al Buthi (84 thn) yang dituduh pemberontak berpihak pada Assad akhirnya tewas dibom di masjid bersama 49 jema’ahnya. Syaikh Hassan Saifuddin (80 tahun) secara brutal dipenggal kepalanya di bagian utara Kota Aleppo oleh sekelompok militan yang dibekingi pihak asing dan menyeret tubuhnya di jalanan. Kepalanya ditanam di menara sebuah masjid yang biasa digunakan untuk berkhotbah. Syaikh Saifuddin juga dikenal sebagai seorang anti-milisi, dan penentang perang yang sedang berkecamuk melawan pemerintah Suriah..

Sementara Imam-imam masjid lain ada yang mengungsi karena ada orang-orang  bersenjata mencarinya. Persis seperti di Indonesia dulu saat PKI membunuhi para ulama. Yusuf Qaradhawi sebelumnya juga berfatwa halal untuk membunuh Qaddafi, dan Qaddafi sekarang tewas dibunuh.

Sesungguhnya sikap para ulama seperti Syekh Al Buthi adalah ijtihad yang sesuai syariah karena bughot/pemberontakan itu haram. Ini sudah dicontohkan oleh Nabi Musa yang hijrah menyeberang laut merah, Nabi Muhammad yg hijrah ke Madinah, serta para pemuda Ashabul Kahfi yg menyingkir ke gua.

Jadi kenapa mereka difatwa mati?

Nabi Muhammad saat Futuh Mekkah saja tidak mau membunuh Abu Sofyan yang jadi musuh utamanya. Begitu pula para pengikutnya. Jadi kalau ada ulama berfatwa untuk membunuh semua orang yg dianggap berpihak pada Assad, sesuaikah itu dgn Islam? Apa bedanya dia dgn Assad yg dia anggap kejam?

Pantaskah membunuh ulama/imam masjid yang berada di masjid? Nabi hanya membunuh musuhnya, para prajurit di medan perang. Bukan orang-orang sipil yang berada di tempat ibadah/masjid.

Bagaimana jika para pengikut ulama tsb membalas dengan membunuh Yusuf Qaradhawi dan ulama2 Ikhwanul Muslimin?

Sebelumnya Yusuf Qaradhawi berfatwa untuk membunuh Khaddafi:
Fatwa Syaikh Qardhawi: "Bunuh Muammar Gaddafi!" dan "Darah Gaddafi Halal!"  Walhasil Khaddafi yang anti AS dan Israel tewas dan diganti dengan Boneka AS: Abdurrahim Al Kaib

Yusuf Qaradhawi juga pernah berfatwa tentang Zakat Profesi yang menurut jumhur Ulama seperti MUI adalah Bid’ah. Bahkan Yusuf Qaradhawi juga berfatwa halal mengucapkan Selamat Natal.

Buat pengikut Ikhwanul Muslimin, ketimbang berdebat dgn saya yg telah membawa dalil yg jelas dan taqlid buta kepada Qaradhawi, kenapa tidak menasehati ulamanya jika menyimpang? Seperti kata Yusuf Supendi (pendiri PKS yang kini membelot ke Hanura), jangan seperti orang Yahudi yg tidak berani mengkoreksi ulamanya sehingga ikut-ikutan salah.

"Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.“ (Al Maa-idah:63)

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.“ [At Taubah:31]

Selain itu mengikuti pemimpin yang sesat akan menyeret kita ke neraka:

“Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk ke dalam neraka, dia mengutuk pemimpinnya yang menyesatkannya; sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka.” Allah berfirman: “Masing-masing mendapat siksaan yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui.” [Al A’raaf:38]

“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul.”

Dan mereka berkata:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar.” [Al Ahzab:66-67]

Mengikuti pemimpin selama sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits adalah satu kewajiban. Namun jika menyimpang dan kita mengikutinya, niscaya muka kita dibolak-balikan Allah di dalam neraka.

“Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): “Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan kanan” [Ash Shaaffaat:28]

Ayat di atas menjelaskan pemimpin yang menyesatkan ummatnya dengan berbagai dalih yang meski kelihatan masuk, namun menyimpang dari Al Qur’an dan Hadits.

“Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.” [Al Qashash:41]

Hati-hatilah pada pemimpin yang menyeru kita ke neraka. Tetaplah berpegang pada Al Qur’an dan Hadits.

Nabi Muhammad bersabda:

"Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan." (HR. Abu Dawud)

"Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan." (HR. Asysyihaab)

"Celaka atas umatku dari ulama yang buruk." (HR. Al Hakim)

Membunuh Muslim pun haram. Apalagi jika tidak di medan perang seperti di masjid. Para pengikutnya cuma taqlid pada fatwa Syekh Yusuf Qaradhawi yang sebetulnya bertentangan dengan ajaran Islam.

Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)

Apalagi jika membunuh sesama Muslim dgn bantuan Yahudi dan Nasrani (AS dan Israel). Allah berfirman hanya orang munafik yg mendekati Yahudi dan Nasrani guna membunuh ummat Islam:

“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]

Walhasil jadi da’i kemana2 tapi ilmunya tidak cukup ini jadi “Ulama” yang menyeru ummat ke neraka.

Hadits Hudzaifah: Nabi bersabda: “Ya”, Dai – dai yang mengajak ke pintu Neraka Jahanam. Barang siapa yang mengikutinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda: “Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya”. Aku bertanya: “Bagaimana jika tidak ada jama’ah maupun imamnya?” Beliau bersabda: “Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”. (Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud no. 4244-4247. Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399)




Judul asli: "Fatwa Yusuf Qaradhawi: Bunuh Semua Pendukung Assad Termasuk Ulama?"

4 comments:

Achmad Arifiyanto said...

http://www.islamtimes.org/vdcb0wb5arhbz5p.qnur.html

merujuk padainformasi ini tolong diulas kebenarannya pak adi

Achmad Arifiyanto said...
This comment has been removed by the author.
Achmad Arifiyanto said...
This comment has been removed by the author.
cahyono adi said...

To Achmad
Terima kasih atas infonya. Belum ada keterangan resmi dari otoritas Lebanon, media-media massa utama Lebanon juga belum memberitakan ini jadi untuk sementara sy percaya Assir masih hidup